A. Shalat Tarawih
Sholat tarawih adalah sholat yang dikerjakan di malam bulan ramadhan
yang dapat dikerjakan secara sendiri-sendiri atau berjamaah
bersama-sama. Waktu pelaksanaan sholat tarawih adalah setelah
pelaksanaan solat isya sampai dengan terbit fajar shubuh.
Bacaan Niat Sholat Tarawih :
- Dibaca : Ushalli sunnatat taraawiihi rak’ataini (ma’muman/imaaman) lillahi ta’aalaa.
- Artinya : Aku niat Salat Tarawih dua rakaat ( menjadi makmum/imam) karena Allah Ta’ala.
B. Shalat Witir
Sholat witir adalah ibadah sholat tambahan yang dikerjakan pada malam
hari di bulan romadhon yang menjadi penutup ibadah dengan jumlah rakaat
yang ganjil. Setiap dua rokaat dilanjutkan dengan satu tahiyat. Hukum
solat witir adalah sunat muakkad yang waktu pengerjaan solatnya adalah
setelah salat isya atau setelah salat tarawih.
Bacaan Niat Sholat Witir :
- Dibaca : Ushallii sunnatal-witri rak’atan lillaahi ta’aalaa.
- Artinya : Aku niat salat sunah witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.
Salat
Witir dilakukan pada malam hari setelah salat-salat yang lain. Ia harus
berfungsi sebagai salat penutup. Apabila seseorang berkehendak untuk
salat tahajjud pada malam hari, maka sebaiknya ia tidak menunaikan salat
witir menjelang tidur, tapi melaksanakannya setelah salat tahajjud.
Namun jika ia tidak bermaksud demikian, maka sebelum tidur, ia
dianjurkan untuk menunaikannya.
Tata Cara Shalat Tarawih
Cara Pertama
Shalat 13 rakaat yang dibuka dengan 2 rakaat yang ringan atau yang
pendek, 2 rakaat itu menurut pendapat yang kuat adalah shalat sunnah
ba’diyah Isya’. Atau 2 rakaat yang dikhususkan untuk membuka shalat
malam, kemudian 2 rakaat panjang sekali, kemudian 2 rakaat kurang dari
itu, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat kurang
dari sebelumnya, kemudian 2 rakaat kurang dari sebelumnya, kemudian
witir 1 kali.
Cara Kedua
Shalat 13 rakaat diaantaranya 8 rakaat salam pada setiap 2
rakaat kemudian melakukan witir 5 rakaat tidak duduk dan salam kecuali
pada rakaat kelima.
Cara Ketiga
Shalat 11 rakaat, salam pada setiap 2 rakaat dan witir 1 rakaat.
Cara Keempat
Shalat 11 rakaat, shalat 4 rakaat dengan 1 salam, kemudian 4
rakaat lagi seperti itu kemudian 3 rakaat. Lalu apakah duduk (tasyahud
–pent) pada setiap 2 rakaat pada yang 4 dan 3 rakaat? Kami belum
mendapatkan jawaban yang memuaskan dalam masalah ini. Tapi dudukpada
rakaat kedua dari yang tiga rakaat tidak disyariatkan !.
Cara Kelima
Shalat 11 rakaat diantaranya 8 rakaat, tidak duduk kecuali pada
yang kedelapan, (pada yang ke-8 ini –pent) bertsyahud dan bershalawat
kepada Nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam, kemudian berdiri lagi dan
tidak salam, kemudian witir 1 rakaat, lalu salam, ini berjumlah 9
rakaat, kemudian shalat 2 rakaat lagi sambil duduk.
Cara Keenam
Shalat 9 rakaat, 6 rakaat pertama tidak diselingi duduk
(tasyahud –pent) kecuali pada rakaat keenam dan bershalawat kepada Nabi
Shallaalhu ‘alaihi wa sallam dan seterusnya sebagaimana tersebut dalam
cara yang telah lau.
Inilah tata cara yang terdapat dari Nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam
secara jelas, dan dimungkinkan ditambah cara-cara yang lain yaitu
dengan dikurangi pada setaip cara berapa rakaat yang dikehendaki
walaupun tinggal 1 rakaat dalam rangka mengamalkan hadist Rasulullah
Shallaalhu ‘alaihi wa sallam yang telah lalu (“…Barangsiapa yang ingin,
witirlah dengan 5 rakaat, barangsiapa yang ingin, witirlah dengan 3
rakaat, barang siapa yang ingin,witirlah dengan 1 rakaat) [Faedah
penting : Berkata Ibnu Khuzaimah dalam “Shahih Ibni Khuzaimah” 2/194,
setelah menyebutkan hadist Aisyah dan yang lainnya pada sebagian
cara-cara tersebut, maka dibolehkan shalat dengan jumlah yang ana dari
yang diasukai dari yang telah diriwayatkan daari Nabi Shallallahu
‘alaihi wa sallam melakukannya tida larangan bagi siapapun padanya, Saya
katakan: Ini difahami sangat sesuai dengan apa yang kita pilih yang
konsisten dengan jumlah yang shahih. Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam dan tidak menambahinya. Segala puji bagi Allah atas taufiq-Nya
dan aku meminta Nya untuk menambahi keutamaan-Nya.] [1].
Shalat 5 dan 3 rakaat ini, jika seseorang menghendaki untuk
melakukannya dengan 1 kali duduk (tasyahud –pent) dan satu kali salam
sebagaimana pada cara kedua, boleh. Dan jika ingin, bisa dengan salam
pada setiap 2 rakaat seperti pada cara ketiga dan yang lain dan itu
lebih baik[2]. Adapun shalat yang 5 dan 3 rakaat denagn duduk (tasyahud
–pent) pada setiap 2 rakaat tanpa salam, kita tidak mendapatinya
terdapat dari Nabi Shallaalhu ‘alaihi wasallam, pada asalnya boleh, akan
tetapi nabi Shallaalhu ‘alaihi wa sallam ketika melarang untuk 3 rakaat
dan memberikan alasannya dengan sabda beliau “Jangan serupakan dengan
shalat mahgrib…” (diriwayatkan At-Thahawi dan Daruquthni dan selain
keduanya lihat “Shalatut Tarawih” hal 99-110) .
Maka bagi yang ingin shalat witir 3 rakaat hendaknya keluar dari cara penyerupaan terhadap mahgrib dan itu dengan 2 cara :
1. Salam antara rakaat genap dan ganjil itu lebih utama.
2. Tidak duduk (tasyahud –pent) antara genap dan ganjil, (yakni pada rakaat kedua –pent).
(Dinukil dari terjemahan kitab “Qiyamu Ramadhan”, karya Syaikh
Muhammad Nashiruddin al Albani, edisi Indonesia “Shalat Tarawih Bersama
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ”, Penerjemah : Al-Ustadz Qomar
Su’aidi, Bab “Tata Cara Shalat Tarawih”
Hal : 60 – 71, Penerbit “Cahaya Tauhid Press)
Bacaan pada witir yang Tiga rakaat
Diantara sunnah Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam, ialah membaca pada
rakaat pertamanya surat Al-A’la dan kedua membaca surat Al Kafirun dan
pada rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas dan terkadang menambahkan
dengan surat Al-Alaq dan An-Naas. Telah terdapat pula dalam riwayat yang
shahih bahwa beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam membaca pada satu
rakaat witir dengan 100 ayat dari surat An-Nisa’. (Riwayat An-Nasai dan
Ahmad dengan sanad yang shahih).
Doa Qunut witir dan tempatnya
Sesudah membaca bacaan (surat –pent) sebelum ruku’ terkadang beliau
melakukan qunut dan berdoa dengan doa yang Nabi Shallallahu ‘alaihi wa
sallam ajarkan kepada cucunya Hasan bin Ali, yaitu :
اَللَّهُمَّ اهْدِنِيْ فِيْمَنْ هَدَيْتَ، وَعَافِنِيْ
فِيْمَنْ عَافَيْتَ، وَتَوَلَّنِيْ فِيْمَنْ تَوَلَّيْتَ، وَبَارِكْ لِيْ
فِيْمَا أَعْطَيْتَ، وَقِنِيْ شَرَّ مَا قَضَيْتَ، فَإِنَّكَ تَقْضِيْ
وَلاَ يُقْضَى عَلَيْكَ، إِنَّهُ لاَ يَذِلُّ مَنْ وَالَيْتَ، [وَلاَ
يَعِزُّ مَنْ عَادَيْتَ[، تَبَارَكْتَ رَبَّنَا وَتَعَالَيْت.
“Ya Allah! Berilah aku petunjuk sebagaimana orang yang telah Engkau
beri petunjuk, berilah aku perlindungan (dari penyakit dan apa yang
tidak disukai) sebagaimana orang yang telah Engkau lindungi, sayangilah
aku sebagaimana orang yang telah Engkau sayangi. Berilah berkah apa yang
Engkau berikan kepadaku, jauhkan aku dari kejelekan apa yang Engkau
takdirkan, sesungguhnya Engkau yang menjatuhkan qadha, dan tidak ada
orang yang memberikan hukuman kepadaMu. Sesungguhnya orang yang Engkau
bela tidak akan terhina, dan orang yang Engkau musuhi tidak akan mulia.
Maha Suci Engkau, wahai Tuhan kami dan Maha Tinggi Engkau.” [HR.
Empat penyusun kitab Sunan, Ahmad, Ad-Darimi, Al-Hakim dan Al- Baihaqi.
Sedang doa yang ada di antara dua kurung, menurut riwayat Al-Baihaqi.
Lihat Shahih At- Tirmidzi 1/144, Shahih Ibnu Majah 1/194 dan Irwa’ul
Ghalil, oleh Al- Albani 2/172.]
PAHALA SHOLAT TARAWIH
Diriwayatkan dari Ali Bin Abi Thalib ra bahwasanya berkata ia : Nabi
Muhammad SAW pernah ditanya tentang kelebihan Shalat Tarawih di Bulan
Ramadhan, maka beliaw bersabda :
MALAM
|
KEUTAMAAN
|
PERTAMA
|
SEORANG MUKMIN AKAN DIKELUARKAN DARI DOSANYA SEPERTI IA DILAHIRKAN DARI PERUT IBUNYA
|
KEDUA
|
DIAMPUNKAN BAGINYA DAN BAGI KEDUA IBU BAPAKNYA JIKA KEDUNYA ITU BERIMAN
|
KETIGA
|
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT DARI BAWAH ;
ARASY:MULAILAH OLEHMU DENGAN BERAMAL, ALLAH SWT TELAH MENGAMPUNKAN
APA-APA YANG TERDAHULU DARIPADA DOSAMU
|
KEEMPAT
|
BAGINYA DARIPADA PAHALA SEPERTI MEMBACA TAURAT, INJIL, ZABUR, DAN AL-FURQAN (Al-Quran).
|
KELIMA
|
ALLAH BERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA ORANG YANG BERSEMBAHYANG DI MASJIDIL HARAM, MASJID MADINAH, DAN MASJIDIL AQSHA.
|
KEENAM
|
ALLAH BERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG YANG THAWAF
PADA ALBAITUL MAMUR DAN MEMOHONKAN AMPUNNAN BAGINYA OLEH SEGALA BATU
DAN LUMPUR.
|
KETUJUH
|
MAKA SEOLAH-OLAH DIA MENGALAMI ZAMAN NABI MUSA AS DAN MENOLONGNYA DALAM MELAWAN FIRAUN DAN HAAMAAN.
|
KEDELAPAN
|
ALLAH BERIKAN KEPADANYA AKAN APA-APA YANG DIBERIKAN KEPADA NABIYALLAH IBRAHIM AS.
|
KESEMBILAN
|
MAKA SEOLAH-OLAH IA MENYEMBAH ALLAH SWT SEPERTI IBADATNYA NABI SAW.
|
KESEPULUH
|
ALLAH BERIKAN REZEKI KEPADANYA AKAN KEBAIKAN DUNIA DAN AKHIRAT.
|
KESEBELAS
|
KELUAR IA DARI DUNIA SEPERTI HARI LAHIR IA DILAHIRKAN OLEH IBUNYA.
|
KEDUABELAS
|
DATANG IA PADA HARI KIAMAT PADA WAJAH LAKSANA BULAN DI MALAM EMPAT BELAS.
|
KETIGA BELAS
|
DATANG IA DI HARI KIAMAT DENGAN KEADAAN AMAN DARIPADA TIAP KEJAHATAN.
|
KEEMPATBELAS
|
DATANGLAH PARA MALAIKAT MENYAKSIKAN BAHWA DIA TELAH MELAKUKAN SALAT TARAWIH.
|
KELIMABELAS
|
PARA MALAIKAT DAN PARA PEMIKUL-PEMIKUL ARASY DAN KURSI MEMINTAKAN AMPUN UNTUKNYA.
|
KEENAM BELAS
|
DITULISKAN ALLAH BAGINYA KEBEBASAN SELAMAT DARI NERAKA DAN KEBEBASAN UNTUK MASUK KE DALAM SURGA.
|
KETUJUH BELAS
|
DIBERIKAN KEPADANYA SEPERTI PAHALA NABI-NABI.
|
KEDELAPANBELAS
|
BERSERULAH SEORANG MALAIKAT:WAHAI HAMBA ALLAH,SESUNGGUHNYA ALLAH TELAH RIDHO KEPADAMU DAN KEDUA IBU-BAPAKMU.
|
KESEMBILANBELAS
|
DIANGKATKAN ALLAH DERAJATNYA PADA SURGA FIRDAUS.
|
KEDUAPULUH
|
DIBERIKAN KEPADANYA PAHALA ORANG-ORANG YANG MATI SYAHID DAN ORANG-ORANG SALEH.
|
KEDUAPULUH SATU
|
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH RUMAH DARIPADA NUR DIDALAM SURGA.
|
KEDUAPULUH DUA
|
DATANG IA PADA HARI KIAMAT DALAM KEADAAN AMAN DALAM DUKA CITA.
|
KEDUAPULUHTIGA
|
ALLAH BUATKAN KEPADANYA SEBUAH KOTA DIDALAM SURGA
|
KEDUAPULUH EMPAT
|
ADA BAGINYA 24 MACAM DOA YANG MUSTAJAB.
|
KEDUAPULUH LIMA
|
ALLAH ANGKATKAN DARIPADA ADZAB KUBUR.
|
KEDUAPULUH ENAM
|
ALLAH SWT ANGKATKAN BAGINYA PAHALA 24 TAHUN/
|
KEDUAPULUH TUJUH
|
IA AKAN DIMUDAHKAN MELALUI JEMBATAN SHIROTAL MUSTAQIM SECEPAT KILAT MENYAMBAR.
|
KEDUAPULUH DELAPAN
|
ALLAH ANGKATKAN BAGINYA SERIBU DERAJAT DIDALAM SURGA.
|
KEDUAPULUH SEMBILAN
|
ALLAH BERIKAN PAHALA SERIBU HAJI YANG DITERIMA.
|
KETIGA PULUH
|
ALLAH SWT BERFIRMAN : WAHAI HAMBAKU,MAKANLAH OLEHMU
DARIPADA BUAH-BUAHAN SURGA DAN MANDILAH DARI AIR SALSABIL DAN MINUMLAH
DARI AIR ALKAUTSAR.AKU TUHANMU DAN ENGKAU ADALAH HAMBAKU.
|