IKAN PAUS BERTANDUK :O
♥ Jumat, 06 Juli 2012 @ 7/06/2012
Narwhal
(Monodon monoceros) adalah nama salah satu paus yg paling tidak
diketahui manusia. Nama “narwhal” berasal dari bahasa Norse Kuno yg
berarti “paus mayat”. Nama itu diberikan karena kebiasaannya yg
kadang-kadang berenang tak bergerak di permukaan laut dengan posisi
perut menghadap ke atas & warna tubuhnya yg bertotol-totol kelabu
seperti pelaut yg tenggelam. Mereka diketahui hanya hidup di seluruh
perairan Kutub Utara, tepatnya di Samudera Arktik. Narwhal adalah paus
bergigi & termasuk karnivora yg memakan hewan-hewan laut seperti
ikan, udang, atau cumi-cumi
Tanduk spiral narwhal yang misterius
ternyata berfungsi sebagai sensor raksasa yang membantunya mengetahui
kualitas air dan untuk “mencium” narwhal lainnya.
Tanduk paus narwhal
yang panjangnya bisa mencapai 2,4 meter itu telah sejak lama menjadi
teka-teki para ahli alam dan pemburu. Penjelasan mengenai fungsinya
pun seringkali menimbulkan perdebatan, begitu kata Dr. Martin Nweeia,
seorang peneliti Harvard School of Dental Medicine.
Menurut
Nweeia, tanduk tersebut sepertinya memiliki kemampuan penginderaan
hidrodinamik. Ia mengungkapkan hal ini dalam prsentasi di Konferensi
mengenai Biologi Mamalia Laut di San Diego.
Narwhal
(Monodon monoceros) adalah sejenis paus yang termasuk sangat langka.
Panjang tubuhnya mencapai 4 hingga 4,5 meter, dan kebanyakan dijumpai
di perairan lautan Artik sekitar Kanada, tapi kadang juga terlihat
jauh ke timur hingga Rusia.
Tim Nweeia menemukan bahwa tanduk
narwhal serupa dengan membran dengan permukaan yang amat sensitif. Ada
sekitar 10 juta saraf yang terhubung ke permukaan tanduknya, guna
mendeteksi perubahan suhu, tekanan, dan kadar garam air.
“Tidak
ada sesuatu yang sebanding dengannya di alam dan tak ada yang lebih
unik dari tanduk narwhal dalam hal bentuk, kenampakan, dan fungsinya.
Setiap
paus narwhal (Monodon monoceros) juga menggunakan suara untuk
berkomunikasi satu sama lain seperti halnya lumba-lumba atau ikan paus
lainnya. Bahkan, masing-masing kemungkinan memiliki suara unik yang
juga menunjukkan identitasnya.
Para ilmuwan telah lama
mengetahui bahwa mamalia laut menggunakan sinyal suara untuk
berkomunikasi satu sama lain di dalam air. Penelitian terakhir bahkan
menunjukkan bahwa paus punya dialek.
Namun, belum banyak
penelitian yang mempelajari identitas suara seperti yang diguankan
paus narwhal. Para penelitinya yakin paus narwhal menggunakan suara
untuk mengenali sesamanya dan membedakan satu individu dengan individu
lainnya.
Hal tersebut disimpulkan para ilmuwan setelah
mempelajari suara tiga ekor narwhal di Teluk Admiralty di Pulau
Baffin, Kanada. Mereka menggunakan perekam elektronik yang ditempel di
badan mamalia raksasa tersebut.
“Untuk pertama kalinya, kami
benar-benar dapat mengikuti hewan tersebut kapan saja mereka bersuara
dan ke mana saja mereka bergerak,” kata Ari Shapiro dari the Woods
Hole Oceanographic Institution.
Meskipun salah satu alat
perekamnya hilang, dua yang tersisa telah menunjukkan bentuk suara
yang berlainan, berupa suara siulan dan denyutan. Shapiro menunjukkan
bahwa kedua jenis suara bukanlah sinyal yang dipakai untuk bertukar
informasi mengenai sumber makanan, tapi sekedar menunjukkan identitas
individu dalam komunikasi sosial.
Apa yang dilakukan paus narwhal
mirip dengan lumba-lumba hidung botol yang juga mengeluarkan suara
siulan untuk berkomunikasi. Meskipun data-data mengenai komunikasi di
antara paus narwhal masih minim, para ilmuwan yakin ia memiliki
pendengaran yang sangat peka seperti halnya paus lainnya.
Mereka
rutin melakukan migrasi hingga ribuan kilometer dan berkelompok. Maka
dengan suara yang berbeda-beda, masing-masing dapat membedakan
individu dalam kelompoknya atau kelompok lainnya. Hasil penelitian ini
dimuat dalam Journal of Acoustical Society of America edisi September
2006.